Insan biasa hanya melihat dengan mata,
Tetapi insan yang luar biasa melihat dengan jiwa.
Insan biasa hanya tahu mengritik,
Tetapi insan luar biasa hanya menegur pabila salah dipraktik.
Insan biasa hanya meneliti kaca yakni yang sia-sia,
Tetapi yang luar biasa meneliti permata yakni yang berguna.
Insan biasa hanya tahu duduk bersenggang dan bersembang,
Tetapi yang luar biasa duduk mengisi masa terluang.
Insan biasa berdiri di limpahan paya,
Insan luar biasa berdiri di Gurun Sahara.
Insan biasa hanya tahu mendengar,
Tetapi tidak mengaplikasi..
Insan biasa hanya bisa menghidu,
Tetapi tidak menelebrasi..
Insan biasa hanya tahu melihat,
Tetapi tidak meneliti..
Insan biasa hanya tahu berkata,
Tetapi tidak bekerja..
Insan biasa hanya tahu melangkah,
Tetapi tidak mengetahui ke mana arah..
Insan biasa mempunyai hati,
Tetapi digunakan untuk disalah interpretasi..
Monday, March 25, 2013
Jika kita Hanya BIASA
Menegur jangan sampai menghina,
Mengajar jangan sampai memaki,
Meminta jangan sampai memaksa,
Memberi jangan sampai mengungkit..
Sesungguhnya setiap manusia,
Mempunyai hati dan perasaan,
Diciptakan Allah bukan untuk dipermainkan,
Bukan untuk diinjak-injak..
Sebagai yang biasa,
Kita harus sedar,
Bahawa mereka juga biasa,
Seperti kita,
Yang tiada daya,
Dan tidak punya apa-apa,
Untuk dibuat perbandingan dengan yang Maha Sempurna,
Di atas SANA..
Maka itu,
Hormat yang lain dengan tangan terbuka,
Dengan dada yang sentiasa menerima,
Usah mencari salah yang lain,
Jika kita juga masih tempang pabila mengatur gerak,
Untuk berjalan..
Mengajar jangan sampai memaki,
Meminta jangan sampai memaksa,
Memberi jangan sampai mengungkit..
Sesungguhnya setiap manusia,
Mempunyai hati dan perasaan,
Diciptakan Allah bukan untuk dipermainkan,
Bukan untuk diinjak-injak..
Sebagai yang biasa,
Kita harus sedar,
Bahawa mereka juga biasa,
Seperti kita,
Yang tiada daya,
Dan tidak punya apa-apa,
Untuk dibuat perbandingan dengan yang Maha Sempurna,
Di atas SANA..
Maka itu,
Hormat yang lain dengan tangan terbuka,
Dengan dada yang sentiasa menerima,
Usah mencari salah yang lain,
Jika kita juga masih tempang pabila mengatur gerak,
Untuk berjalan..
Sunday, March 24, 2013
Doakan Aku Redha
Doakan aku redha,
Melepaskan dia pergi,
Walau hanya untuk memenuhi janjiku bersama keluarga,
Aku menginginkan hatiku rela,
Kerana ia demi kebaikan bersama..
Antara janji dan hati,
Ku sedar janji harus ku utamakan,
Ia demi keberkatan hidupku,
Walau hatiku mungkin hiba dan kecewa,
Tetapi aku harus sabar dan tabah..
Wahai diri,
Bangkitlah dari mainan mimpimu,
Dunia luar masih menunggu untuk dikunjungimu,
Sedarlah,
Dirinya bukan untukmu,
Tetapi itu bukan titik noktah bagimu,
Ia titik mula bagimu untuk hadapi dunia,
Penuh liku dan pancaroba..
Melepaskan dia pergi,
Walau hanya untuk memenuhi janjiku bersama keluarga,
Aku menginginkan hatiku rela,
Kerana ia demi kebaikan bersama..
Antara janji dan hati,
Ku sedar janji harus ku utamakan,
Ia demi keberkatan hidupku,
Walau hatiku mungkin hiba dan kecewa,
Tetapi aku harus sabar dan tabah..
Wahai diri,
Bangkitlah dari mainan mimpimu,
Dunia luar masih menunggu untuk dikunjungimu,
Sedarlah,
Dirinya bukan untukmu,
Tetapi itu bukan titik noktah bagimu,
Ia titik mula bagimu untuk hadapi dunia,
Penuh liku dan pancaroba..
Saturday, March 23, 2013
Kita berpisah,siapa yang salah?
Memandang,tak mampu melihat,
Jauh dalam kedekatan,
Melihat,tak mampu merenung,
Sebatu dalam sekaki.
Tak bersuara bukan bisu,
Tak melihat bukan buta,
Tak bersua bukan menghilang,
Tak bertegur bukan benci.
Aku hanya ingin kau terus di sini,
Bernafas tanpa rasa gelisah,
Bersuara tanpa keluh kesah,
Berlegar tanpa perlu gundah.
Aku hanya ingin kau terus tersenyum,
Walau hanya dalam kejauhan,
Walau hanya mencuri perkhabaran,
Walau hanya selisih pandangan.
Dan aku hanya akan terus menunggu khabar dari KEJAUHAN
Saat hati teringat namamu,
Tubir mata ini berkaca,
Saat lidah menghembus namamu,
Empangan itu pecah.
Saat figuramu hadir dalam mimpi,
Akal ini tak bisa berfikir,
Saat jasadmu hadir dalam realiti,
Mindamu kosong tak terisi.
Saat aku minta kau pergi,
Kau hanya menyanggupi,
Saat ku hilang tanpa khabar,
Kau hanya menanti,
Saat ku kirim khabar itu,
Kau hanya meredhai.
Saat kita bersua lagi, Kau sudah berubah hati,
Saatku tatap mata itu lagi,
Kau sudah tak kenali lagi.
Tega sungguh ingatan itu pergi,
Bisa saja memoir itu pergi,
Dan kini aku hanya terus MEREDHAI
Jika Hari Ini Part 2
Jika hari ini,
Kalian sudah tidak mampu untuk berbicara,
Akan aku peralunkan puisi-puisi yang telah aku karyakan untuk kalian.
Jika hari ini,
Kalian tidak mampu untuk mendengar,
Akan aku tunjukkan tulisan puisi yang daku karang untuk kalian.
Jika hari ini,
Kalian tidak mampu melihat,
Akan aku berada di samping kalian,
berkata dari hati ke hati,
dengan harapan kalian mendengar isi hatiku,
yang sengaja aku nukilkan untuk kalian.
Jika hari ini,
aku pergi jauh daripada kalian,
jadikanlah puisi-puisiku sebagai teman,
:kerana di setiap bait-bait puisiku,
ada jiwaku,
:kerana di setiap bait-bait puisiku,
ada kalian di dalamnya.
Jika suatu hari nanti,
kalian ingin menyiram makamku,
siramilah dengan air biasa,
jangan dengar air berharga,air matamu,
kerana ketahuilah,
itu akan menyakitkanku di sana....
Kalian sudah tidak mampu untuk berbicara,
Akan aku peralunkan puisi-puisi yang telah aku karyakan untuk kalian.
Jika hari ini,
Kalian tidak mampu untuk mendengar,
Akan aku tunjukkan tulisan puisi yang daku karang untuk kalian.
Jika hari ini,
Kalian tidak mampu melihat,
Akan aku berada di samping kalian,
berkata dari hati ke hati,
dengan harapan kalian mendengar isi hatiku,
yang sengaja aku nukilkan untuk kalian.
Jika hari ini,
aku pergi jauh daripada kalian,
jadikanlah puisi-puisiku sebagai teman,
:kerana di setiap bait-bait puisiku,
ada jiwaku,
:kerana di setiap bait-bait puisiku,
ada kalian di dalamnya.
Jika suatu hari nanti,
kalian ingin menyiram makamku,
siramilah dengan air biasa,
jangan dengar air berharga,air matamu,
kerana ketahuilah,
itu akan menyakitkanku di sana....
Subscribe to:
Posts (Atom)